Google mampu menjawab segalanya namun tidak memiliki rasa

Google mampu menjawab segalanya namun tidak memiliki rasa

Strategi SEO terbaru (Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan)

Google Search

Siapa yang tidak mengenal Google. Hampir semua pengguna internet pasti mengenal, bahkan sering menggunakan layanannya. Google search adalah sebuah mesin pencari raksasa yang dimiliki Google.inc. Google search berfungsi sebagai jembatan pencarian ke server-server web yang tersebar jutaan di luar sana. Google search akan membaca teks, deskripsi maupun atribut-atribut yang terdapat pada file/halaman web, kemudian menampilkannya ke layar komputer sesuai dengan kata kunci yang dimasukan.

Sebagaian besar pengguna internet bergantung pada Google. Segala sesuatu yang ingin mereka ketahui jawabannya ditanyakan pada google search. Hanya dengan mengetikan kata kunci tertentu, dalam hitungan detik Google akan menampilkan ribuan halaman website yang sesuai dengan kata kunci yang diminta. Seakan Google mampu menjawab semua tapi dibalik itu ternyata Google tidak memiliki rasa.

google

Test SEO Google

Sebuah test telah dilakukan. Beberapa minggu lalu Bapak Hendra W Saputro (CEO BOC) melakukan percobaan untuk membuktikan sebuah strategi SEO.Percobaan ini bertujuan untuk membuktikan bahwa mesin pencari hanya mampu membaca teks.

Sebuah postingan dibuat pada sebuah blog yang akan dijadikan percobaan. Dalam postingan khusus dimuatlah tulisan indah (karangan) dengan memfokuskan kata kunci “Gnidnirm korokgnem”.  “Gnidnirm korokgnem” adalah kata kreasi baru, yang tentu belum pernah muncul dalam google search. Pada postingan juga disisipkan gambar pemandangan dan makanan, namun atribut yang disisipkan tetap fokus pada kata kunci “Gnidnirm korokgnem”.

Hasil pengujian menunjukan bahwa “Google memang tidak memiliki rasa” Bapak Hendra mengatakan bahwa Google itu “Buta”. Google tidak melihat indahnya foto pemandangan dan lezatnya makanan. Google hanya membaca atribut dari gambar. Jelas-jelas hasil pencarian menampilkan gambar pemandangan dan makanan saat kata kunci “Gnidnirm korokgnem” diketikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa Google hanya mampu membaca teks tanpa melihat, menganalisa dan merasakan kesesuaiannya.

Apa yang dapat kita pelajari dari percobaan ini

  1.  Bidang promosi dan pemasaran

    Jika saat ini anda sedang gencar dalam proses promosi dan pemasaran online, bangunlah website. Website dapat menjadi media promosi online untuk marketing dan meningkatkan profit. Kadang banyak pelaku pemasaran online yang bingung menentukan design website yang sempurna, namun melupakan konten. Padahal konten (teks dan gambar) mengambil andil besar dalam kesuksesan sebuah pemasaran online.

    Intinya tujuan pemasaran adalah mengenalkan barang/jasa kepada masyarakat luas, dengan harapan akan adanya suatu transaksi. Jika hanya berfokus pada design tanpa memperhatikan konten (teks) maka tujuan menjadikan website sebagai media pemasaran online menjadi kurang efektif.

    Meningkatkan efektifitas website-tips meningkatkan traffic pengunjung

    Jadi rajinlah update website dengan konten original yang berkualitas, karena hanya dengan begitu eksistensi sebuah website bisa tetap bertahan. Terlebih tetap bisa tampil dalam halaman 1 pencarian Google (sesuai dengan kata kunci)

    Baca : Mendapatkan posisi 1 Google dengan optimasi seo
    Menerapkan SEO website organik pelan namun pasti

  2. Bidang pengetahuan dan informasi

    Seandainya pengguna internet itu adalah orang-orang yang haus informasi, kemudian tiba-tiba mengenal internet. Bayangkan betapa bergairahnya orang-orang mencari pengetahuan dan informasi dengan memberdayakan teknologi dan internet.

    Namun, bagaimana jika konten yang tersebar di internet banyak yang keliru? bagaimana jika banyak kontribusi konten yang dipublikasi di internet tidak seutuhnya benar. Kita kembali ke percobaan yang telah dilakukan dimana kata kunci “Gnidnirm korokgnem” difokuskan namun yang ditampilkan adalah artikel dengan foto pemandangan dan makanan.

    Semisal contoh lagi, artikel yang fokus pada kata kunci “buah kelapa” kemudian menampilkan penjelasan yang belum tentu benar tentang “buah kelapa” menyertakan foto-foto yang tidak sesuai. Bayangkan jika yang membaca informasi itu adalah orang yang tidak tahu buah kelapa sama sekali. Ini tentu dapat menyesatkan.

    So, jadilah netizen yang bijak dan kritis pada setiap informasi yang diterima. Jangan hanya menjadi “pintar” memahami informasi tanpa menelaah, tapi jadilah “pemikir” untuk setiap informasi yang diterima. Karena informasi yang menyebar di internet kita ketahui tanpa melalui tahap filtrasi dan editor.

Jadi dapat disimpulkan bahwa benar Google hanya mampu membaca teks tanpa menganalisa konteksnya itu benar atau salah. Dengan begini tentu bagus, iyaa bagus dalam strategi SEO. Dengan melakukan update rutin pada website mengarah pada fokus kata kunci anda, tentu anda bisa unggul dalam mesin pencarian.

Memiliki media pemasaran online berupa website tidak melulu tentang design website sempurna namun lebih pada konten, sehingga eksistensinya bertahan dan masuk dalam SERP 1 mesin pencari.

Nah bagi para kontributor konten tentu harus sportif dan jujur ya

Baca : Seberapa layak konten online untuk dipercaya

Jasa Pasang Iklan Online (Google Ads)

Salam rongrangreng