Bagaimana bila akses media sosial (facebook) benar-benar ditutup di Indonesia

Bagaimana bila akses media sosial (facebook) benar-benar ditutup di Indonesia

Hai sahabat rongrangreng, terima kasih masih setia menanti update dari kami.

Oiya, apa teman-teman sudah membaca isu penutupan facebook di Indonesia? Atau mungkin ada dari kalian yang menerima broadcast pesan untuk diteruskan ke pengguna lain?

Seminggu setelah saya kembali ke Indonesia (12 April lalu) saya disibukan dengan membalas pertanyaan dari teman dan rekan kerja saya di luar negeri, “Apa benar facebook di Indonesia akan ditutup per tanggal 24 April 2018“?

heii…

Sejauh yang saya baca, bahwa facebook tengah melakukan survey kelayakan berkelanjutan. Dimana panelis wajib memberi penilaian seberapa layak media sosial facebook untuk tetap eksis dalam kehidupan sosial masyarakat.

Untuk penutupan facebook sampai detik ini belum ada pengumuman resmi dari department kominfo Indonesia. Ini entah isu datang dari mana, namun sebaran beritanya meresahkan beberapa kalangan masyarakat pecinta sosial media.

Hal lain yang membuat saya bingung dan ingin tertawa, saya menerima broadcast pesan messenger dari banyak teman Indonesia yang berisikan ajakan untuk meneruskan sebuah pesan ke 20 teman lainnya dan jika tidak melakukan maka akun facebook akan dinonaktifkan, ini lelucon macam apa lagi ??!

Berita sekelas gosip memang kadang menjengkelkan, bahkan orang yang tidak kuat iman bisa jadi emosian. Belum tahu kebenarannya seperti apa, sudah dipublikasikan bahkan diimbuhi dengan headline panas yang terkesan gawat. Tidak bisa disalahkan juga, karena berita seperti itu menjual, peminatnya masih tinggi di negara kita.

Isu memang menarik untuk diikuti, tapi bijaklah dalam menilai sebelum menyebarkan kembali. Jadilah pengguna internet yang cerdas, telaah informasinya, analisa, cari tahu kebenarannya baru kemudian menyebarkan dan berkomentar.

Jika media sosial (facebook) benar-benar ditutup di Indonesia, apa yang akan terjadi?

Mengutip dari laporan global digital 2018 (global digital report 2018) bahwa jumlah pengguna media sosial dunia pada tahun 2018 mencapai 3.196 miliar. Terjadi kenaikan 13% dari tahun sebelumnya. Data ini menunjukan bahwa media sosial masih menjadi media potensial yang menghubungkan orang-orang dari berbagai belahan dunia.

Perhatikan gambar berikut

pertumbuhan pengguna media sosial januari 2018
Grafik pertumbuhan pengguna media sosial

Perkembangan media sosial di Indonesia

Indonesia menduduki peringkat ke 3 setelah Saudi arabia dan India dalam pertumbuhan pengguna media sosial. Jumlah itu meningkat mencapai 23% (24 juta user) dalam satu tahun terakhir.

Peringkat Indonesia untuk durasi rata-rata berinternet juga cukup tinggi (8 JAM 51 MENIT/HARI). Indonesia bahkan mampu mengalahkan negara-negara maju seperti Singapura (7 jam 9 menit), Amerika Serikat (6 jam 30 menit), Tiongkok (6 jam 30 menit) dan Jerman (4 jam 52 menit). 

Di Indonesia penggunaan internet didominasi oleh aktivitas media sosial. Pengguna media sosial mencapai 49% persen dari total pengguna internet, atau hampir separuh pengguna internet di Indonesia tergabung dalam sosial media. Sungguh luar biasa perkembangan media sosial di negeri ini!

durasi dalam bersosial media
Waktu yang dihabiskan untuk bersosial media

Kalaupun penutupan facebook harus dilakukan, paling juga kegiatan komunikasi dan interaksi beralih ke media sosial lain (seperti IG). Pengguna media sosial di Indonesia tidak terpaku pada satu media (facebook) saja. Selalu ada jalur alternatif dalam melanjutkan komunikasi dan relasi.

Sejauh penggunaan media sosial (facebook) berada pada ranah normal, rasanya tidak mungkin untuk ditutup. Kecuali jika ditemukan ada indikasi kegiatan penghasyutan, teror dan adu domba yang meresahkan ketentraman dan perdamaian dunia.

Tidak hanya di Indonesia, di negara manapun jika terdeteksi adanya penyimpangan penggunaan dan pemanfaatan media sosial pastinya akan ditutup.

Ingatlah kembali pada tujuan dari pembangunan media sosial, yaitu menghadirkan kemudahan komunikasi dan interaksi. Kita dengan mudah dapat terhubung dengan yang jauh, bahkan terhubung dengan dunia sosial global. Membantu dalam pekerjaan, bisnis sampai urusan pribadi. Semua terhubung dengan mudah karena adanya teknologi dan media.

Demikian yang dapat kami bagikan terkait media sosial dan isu facebook di Indonesia.  Semoga bermanfaat dan menginspirasi. Berkembanglah bersama internet dan teknologi namun tetap bijak dan pintar dalam pemanfaatannya

Selamat bersosial media

Salam rongrangreng!

 

Stop lakukan 5 hal ini di Sosial Media

Stop lakukan 5 hal ini di Sosial Media

Sosial media dalam pembahasan yang lebih dalam

Mari kita sama sama maknai kata “Sosial”. Sosial berkaitan dengan membangun hubungan dengan masyarakat/ publik. Sosial bermakna membangun jaringan dan relasi yang dimana pasti ada suatu komunikasi. Sedangkan media sosial adalah suatu tempat dimana para penggunanya bisa berpartisipasi, tergabung, saling berbagi dan membangun komunikasi antar anggota jaringan.

Mengingat sosial media adalah tool terbaik dalam membangun jaringan dan komunikasi, sehingga sosial media banyak dipilih sebagai media promosi handal karena disana adalah tempat berkumpulnya calon konsumen.

Sosial adalah tentang membangun suatu hubungan. Sosial adalah membangun jaring dengan komunikasi interaktif. Juga dapat bermakna interaksi, saling berbagi, saling dukung dan menguatkan. Sosial bukanlah hanya tentang dirimu dan segala hal terkait dengan kamu dan bisnismu. Itu poin penting yang wajib diingat jika ingin membangun kesan baik untuk bisnis anda pada jaringan sosial.

Bergabung dalam sosial media tentu tidak lepas dari aturan, baik yang tersurat maupun tersirat. Jangan sampai salah langkah promosi, karena tindakan anda menentukan reputasi anda/bisnis anda. Berikut 5 hal jangan diterapkan jika anda tidak ingin kehilangan fans, pembaca, follower, bahkan konsumen potensial anda.

1. Hanya mempromosikan produk/ jasa anda

Saat anda memutuskan menjadikan sosial media sebagai media promosi, ingat disana ada banyak orang lain yang terhubung. Tidak terbatas pada pencari informasi dan calon konsumen, namun juga kompetitor sampai pada haters. Aturan 80/20 menyatakan “berkontribusilah dalam promosi konten dari bisnis lain yang relevan. 80% dari postingan lain dan 20% dari produk/jasa anda”.

Promosi itu tidak sebatas share suatu link/ konten lalu ditinggalkan begitu saja, kemudian anda mengharap orang lain untuk memberi like, melakukan klik bahkan membagikan postingan anda. Jika anda tidak benar-benar bisa membangun relasi dengan anggota suatu jaringan maka anda akan diabaikan.

Ingatlah untuk bisa menjadi bagian dari sosial media, bangunlah jaringan dan menjadi bagian dari jaringan tersebut. Jangan membombardir hanya tentang brand dan promosi anda sendiri saat berada pada jaringan sosial.

2. Setting private account untuk sosial media anda

Untuk mendapatkan jangkauan relasi yang lebih luas dan lebih banyak tentu akun bisnis anda harus bersifat terbuka untuk publik. Bisa anda bayangkan saat akun bisnis diset private, kemudian setiap orang yang terhubung harus mendapat persetujuan dari admin, hal ini tentu memerlukan waktu hingga informasi itu sampai.

Kunci lain dalam promosi kreatif selain terbuka juga harus transparant. Jika produk yang anda jual adalah kualitas KW nyatakan dengan jujur. Jika produk anda adalah barang-barang produksi tangan deskripsikan tanpa berlebih. Biarkan audience yang menentukan untuk mengikuti ataupun tidak namun tetap set akun anda terbuka.

3. Meminta orang lain untuk follow back

Mohon jangan paksa orang lain untuk mengikuti anda. Mengikuti banyak akun lain dan mengharap mendapat banyak follow back, sah-sah saja, tapi itu tidak selalu berlaku seperti itu. Dalam suatu kondisi jangan pernah sekalipun anda meminta bahkan memaksa orang untuk mengikuti anda/ bisnis anda. Biarkan audience datang memang karena membutuhkan dan mencari tahu. Pastikan pengikut bisnis anda adalah orang-orang potensial yang mampu menaikan profit bisnis. Dalam promosi jumlah like seakan menjadi sangat penting, namun yang lebih penting adalah promosi efektif yang tepat sasaran.

4. Spamming (Posting berlebih dalam sekali waktu)

Apakah anda pengguna sosial media Instagram? pernahkah anda melihat barisan postingan lebih dari 10 foto masuk dalam feed anda? bagaimana anda melihat itu, kebanyakan dari kita malah dengan cepat-cepat scrolling melewatkan itu karena cenderung membosankan. Tentu bisnis anda tidak ingin dicap membosankan kan?!! Pastikan posting yang berkualitas dan terjadwal.

5 Hastag berlebihan

Alih alih membanjiri postingan anda dengan hastag berlebih, lebih baik tuliskan caption yang baik dan mampu memaparkan visi dengan jelas. Promosi dengan memanfaatkan hastag memang membantu hasil pencarian di SERP, tapi jangan menjadi amatir karena penggunaan hastag yang berlebihan

Ingat kembali media sosial adalah wadah dalam membangun suatu hubungan, sosial adalah membangun jaring dengan komunikasi interaktif. Sosial media bukan hanya tentang dirimu dan segala hal terkait dengan kamu dan bisnismu.

Salam rongrangreng!

7 Kesalahan penerapan media sosial dalam mengembangkan bisnis

7 Kesalahan penerapan media sosial dalam mengembangkan bisnis

Tidak bisa dibantah bahwa media sosial telah terbukti mampu mengantarkan sebuah bisnis dalam meluaskan jangkauan pemasaran dan promosinya. Namun sayang tidak semua penggiat bisnis dapat memanfaatkan media sosial dengan efektif.

Lembaga E-Marketer melaporkan bahwa 53% bisnis sekala kecil memanfaatkan media sosial sebagai alat utama dalam pemasaran online. Lembaga survey lainnya menyatakan ada 40% bisnis sekala kecil-medium yang memanfaatkan layanan iklan media sosial dalam menggencarkan pemasarannya, guna mengenalkan brand sampai meningkatkan penjualan

media sosial

Walau media sosial telah hadir sebagai ruang penuh kreasi dan inovasi dalam promosi dan berbagai strategi pemasaran potensial, namun masih saja ada beberapa kesalahan umum yang harus diperhatikan agar jangan sampai anda lakukan. Untuk para pelaku bisnis dan pemasaran, berikut 7 kesalahan umum dalam pemasaran di media sosial yang harus anda hindari.

1. Menggunakan semua jaringan media sosial.

Ada banyak, bahkan sangat banyak media sosial yang dapat anda gunakan dalam promosi. Seperti facebook, twitter, linkedIn, pinterest, instagram, path dan lainnya. Pertimbangkanlah media sosial mana saja yang akan anda pergunakan. Tidak semua media sosial sesuai dengan tema bisnis anda. Jangan membebani diri dalam promosi di banyak media namun hasilnya tidak maksimal. Sedikit dahulu namun pastikan itu berjalan efektif.

2. Gagal mengindentifikasi target

Golongan pengguna media sosial tidaklah sama. Media sosial memiliki tema/ kategori-kategori tertentu. Seperti pengguna facebook 59% adalah orang pada rentangan usia 25 sampai 54. 70% pengguna akun Pinterest adalah perempuan. Ini menandakan setiap media sosial memiliki karakteristik dan penggemar yang berbeda-beda.
Pastikan postingan/ kampanye promosi yang anda lakukan tidak salah sasaran. Identifikasi siapa target pasar anda, jika bisnis anda banyak berkaitan dengan wanita, bergabunglah dengan media sosial yang banyak digemari wanita (seperti Pinterest)

3. Promosi tanpa strategi yang jelas

Mungkin selama ini sudah cukup banyak waktu terbuang untuk kampanye/ promosi yang ternyata tidak membawa bisnis anda berkembang. Konten (postingan) harus secara garis besar mampu mengarahkan perhatian audience.
Bagaimana mengarahkan perhatian audience anda? Yaitu dengan membuat postingan yang berkaitan dengan kebutuhan audience.

Jawab pertanyaan ini dari perspektif audience
– Apa manfaatnya ini bagi saya? (maka tampilkan informasi bahwa yang anda tawarkan membantu membawa suatu perubahan pada suatu kondisi)
– Bagaimana dengan jasa/produk sejenis? (Maka perlu menampilkan review, bukti, testimoni atau kesaksian dari produk/ jasa dari bisnis anda)

4. Posting terlalu banyak atau bisa kurang postingan

Sayangnya tidak ada angka pasti yang mampu menjelaskan berapa banyak dan berapa sering mempublikasikan postingan untuk mendapatkan hasil promosi yang bagus. Sebuah pandangan yang dinyatakan oleh Michael Stelzner, menyatakan bahwa postingan berkualitas dapat diposting banyak dan kapan saja, tanpa menunggu penjadwalan dijam orang-orang aktif di media sosial, karena konten berkualitas tinggi selalu diminati”. Jadi tetap lakukan dengan memegang standar kualitas postingan dengan jadwal yang teratur.

5.Media sosial spamming/ sistem satu jalur saja

Keunggulan menggunakan media sosial dalam promosi yaitu adanya sistem komunikasi dua arah. Jika media sosial hanya anda gunakan untuk spamming pesan ataupun postingan yang kurang berkualitas, bisa jadi audience anda menjadi merasa terganggu kemudian diam-diam unfollow bisnis anda.
Media sosial menyediakan jalur komunikasi 2 arah manfaatkan layanan itu dengan efektif. Dengan kata lain, semakin anda mengetahui market, semakin anda mempelajari, semakin mampu anda memanfaatkan media sosial dengan lebih baik.

6. Mengabaikan akun bisnis lain

Bisnis anda bukanlah satu-satunya yang menggunakan media sosial dalam pemasaran. Ada banyak akun lain, dari konsumen potensial, sponsor,bisnis lain sampai pada kompetitor tergabung dalam satu jaringan. Anda tidak bisa menutup mata dengan keberadaan mereka. Menjalin relasi dengan akun lain, berkomentar pada konten akun lain, sharing postingan lain akan meningkatkan eksistensi bisnis anda. Lakukan pendekatan untuk meningkatkan audience anda. Ingat jangan pernah mengabaikan akun lain bahkan walau itu adalah kompetitor bisnis anda.

7. Mengabaikan analytic dan kontrol

Apa barometer kesuksesan pemasaran online anda? Bagaimana anda tahu bahwa metode pemasaran itu berhasil jika tidak diintegrasikan dengan analytic dan tool kontrol. Perhatikan betul pergerakan audience anda. Mulailah melakukan analisa dan terapkan tool kontrol sebagai papan ukur.
Definisikan goal terlebih dahulu, tentukan poin-poin yang harus diukur (seperti jumlah like, reaction, jumlah share, jumlah klik, komen sampai pada pesan yang diterima) Kegiatan mengukur ini tidak akan menjadi begitu susah, namun data yang didapatkan bisa anda jadikan tolak ukur dan acuan perbaikan cara promosi bisnis anda.

Selamat menggencarkan promosi untuk mengembangkan bisnis anda.

Jasa Pembuatan Website Bergaransi

Jasa SEO

Pasang Iklan Google (Google Ads)

Anak usia dibawah 18 tahun pantaskah bermain sosial media

Anak usia dibawah 18 tahun pantaskah bermain sosial media

Realita yang terjadi saat ini

Mengejutkan dengan apa yang menimpa generasi bangsa saat ini. Di depan rumah saya ada warung dan koperasi dengan wifi gratis. Saya perhatikan setiap hari rame pada nongkrong disana. Tidak hanya remaja bahkan anak-anak yang masih duduk di sekolah dasarpun gabung. Sayangnya mereka duduk bersama tapi memandangi hp masing-masing. Ada yang main game (COC apalah itu), ada yang chatting, nonton youtube, tidak sedikit yang sibuk dengan sosial media.

Tempat kelahiran saya di desa, namun desa yang sudah rawan menjadi kota. Pariwisata sedang berkembang disini. Banyak villa dan hotel baru dibangun. Teknologi dan internetpun sudah meyusup bahkan telah menjadi kebutuhan sehari-hari. Di desa saya sudah bisa akses sinyal 4G, dapat dikatakan daerah yang cukup maju dari sisi insfrastruktur jaringan internetnya.

Sudahkah SDM kita siap dengan serangan teknologi?

Semakin hari syarat untuk memiliki gadget dengan smart system semakin mudah dengan harga yang terjangkau. Tidak salah mengapa anak-anak SD pun sekarang sudah memiliki gadget sendiri.

Teknologi dan internet memang bagai pisau bermata dua, jika salah menggunakan malah bisa membawa celaka. Sudah siapkah SDM kita dengan gempuran perkembangan teknologi dan internet? sudah cukup bijak kah SDM di Indonesia dalam memanfaatkan internet? Sudahkah mereka mengetahui etika dalam berinternet? 

“Si buta mulai bisa melihat” dapat diistilahkan seperti itu bagi orang-orang yang selama ini hidup gelap tiba-tiba mengenal teknologi dan internet dengan akses yang tanpa batas. Dalam dunia baru ini semua terlihat indah, semua bagus. Padahal apa yang dilihatnya bisa jadi hanya tipuan belaka. Sebagai pengguna internet yang cerdas dan bijak, alangkah baiknya bekali diri dulu dengan etika berinternet yang baik dan benar. Berinternet lah yang sehat, jangan kembali dibutakan oleh internet.

pengaruh sosial media
Inikah kehidupan sosial yang sesungguhnya

Zombifikasi

Waktu hanya bisa dihabiskan tapi tidak bisa ditabung. Jika generasi muda sekarang terbiasa dimanja dengan memberikan gadget di usia dini, yang terjadi apa? waktu mereka habis hanya untuk bermain di dunia maya dan terlibat dalam skenario drama. Mereka bahkan sampai lupa mengembangkan kapasitas diri. Disinilah peranan keluarga dan orang tua sangat dibutuhkan dalam mengawasi dan membimbing perkembangan anak-anaknya.

Saya belum memiliki anak dan saya belum bisa dikatakan orang yang sukses mendidik anak, namun secara pribadi saya merasa miris dan sayang sekali jika SDM generasi bangsa didewasakan oleh media sosial, iklan dan drama yang meracuni mereka. Sebagai orang tua dan pembina marilah bersama-sama kita temukan solusi terbaik untuk kemajuan SDM penerus bangsa. Setuju yaa!

Jangan sampai menjadi zombie konsumerisme (Tindakan mengkonsumsi apapun tanpa berpikir terlebih dahulu)

Pantaskah anak dibawah usia 18 tahun bermain sosial media?

Dari sisi pandang saya pribadi menjawab PANTAS namun WAJIB dalam pengawasan. Kembali lagi ke cara pandangan masing-masing. Ada yang beranggapan ini tidak berdampak apa apa, toh hanya main-main saja, mencari hiburan. Namun saya beranggapan media sosial berpengaruh besar terhadap mental dan perilaku remaja saat ini.

Sudahkah anda memanfaarkan teknologi dan internet dengan benar dan bijak?

Bagaiamana saya memandang sosial media

1. Sosial media sejatinya tidak di design untuk anak anak usia labil

Bagaikan orang yang memakai baju kebesaran. Itulah yang tepat menjadi perumpanaan bagi anak-anak usia dini yang sudah mengenal dan mengkonsumsi sosial media. Belum saatnya mengenakan itu namun dipantas pantaskan, karena takut dicap ketinggalan teknologi dan ketinggalan jaman. Padahal didikan sosial media tidak menjamin mampu mendewasakan remaja remaja labil.

2. Sosial media adalah teknologi hiburan

Perhatikan bersama sama, konten apa yang banyak tersebar di media sosial? ada iklan, promosi, hiburan, edukasi, tips dan trik, informasi, opini, berita bahkan ada juga hoax. Ada banyak sekali kategori konten yang tersebar. Konten apa yang banyak dapat anda temukan, selain status teman dalam jaringan anda? Apakah konten-konten yang tersebar di media sosial itu benar-benar penting untuk anak-anak/ remaja? 

Mengenalkan teknologi lebih dini kepada anak-anak bukan jaminan anak menjadi pintar di kemudian hari. Membelikan mereka gadget dan membiarkan mereka bermain dengan gadgetnya tidak menjamin anak tumbuh dan berkembang menjadi remaja dewasa yang siap dengan perkembangan teknologi.

Saking sayangnya orangtua pada anak, kadang tidak sadar apa yang dilakukan malah bisa mencedrai perkembangan alami mental dan pendewasaan anak anaknya.

3. Sosial media membahayakan perkembangan mental

Dalam satu jaringan seorang anak/ remaja sudah bisa memiliki lebih dari 500 pertemanan online. Apakah 500 teman-teman online ini memang benar-benar dia butuhkan? Apakah kualitas pertemanan online nya benar benar bermanfaat?

Sebaran iklan dan hiburan membuat remaja labil menjadi mudah baperan. Itu dilihat bagus, ini diinginkan, yang disana menarik. Tidak sedikit remaja yang tiba-tiba berubah style menjadi gadis Korea. Memakai lensa mata berwarna biru dan bulu mata palsu. Membeli rambut palsu yang indah demi foto postingan yang nampaknya cantik. Terlalu banyak terlibat dalam drama dunia maya, lama-lama bisa mempengaruhi mental. Lebih baik tidak tahu daripada tahu namun ternyata tidak membaikan.

Anak/ remaja labil di usianya seharusnya mengisi diri dengan ketrampilan yang mampu meningkatkan kualitas dirinya. Memiliki teman di dunia nyata (walau lebih sedikit) namun benar-benar berkualitas itu akan lebih baik dalam perkembangan kedewasaan anak.

4. Sosial media bisa menjadi candu

Sehari tidak online rasanya ada yang kurang. Tidak melihat perkembangan di sosmed rasanya belum puas. Apalagi yang terbiasa main game online. Kebiasaa ini dapat mempengaruhi dan merubah perilaku seseorang di kemudia hari. Terlalu terbiasa bermain dengan screen. Sedang nongkrong mantengin screen, kumpul bareng keluarga mandangin screen, bahkan makanpun sambil mainin hp. Beginilah saat screen sudah menjadi candu. Hal ini perlahan dapat menurunkan kemampuan anak dalam berkomunikasi langsung dan memicu ke-engganan bertatap muka. Karena dia menemukan dunia yang lebih menarik di internet.

sosial media

5. Menutupi potensi anak/ remaja

Memang segala sesuatu ada yang positif dan negatifnya. Banyak anak/ remaja yang terbantu dan terinspirasi dari sosial media, namun banyak juga anak/ remaja yang membuang banyak waktunya hanya untuk bermain-main di dunia maya. Di usia remaja otak kognitif aktif berkembang seharusnya diisi dengan belajar hal baru yang bermanfaat. Seperti belajar main musik, belajar menulis, belajar design dan sebagainya  untuk meningkatkan kualitas diri.

 

Kontrol terhadap sosial media

Sebagai pendidik, pembina dan orangtua yang peduli dengan generasi sudah saatnya beraksi. Mengawasi dan mengarahkan anak/remaja pada aktivitas yang baik dan cocok untuk mereka. Berikut beberapa tips untuk para orang tua dalam menyikapi persoalan sosial media.

  • Menunda ijin penggunaan sosial media. Berikan waktu untuk anak agar menjadi dewasa secara alami. Menjadi dewasa terlebih dahulu baru kemudian bermain internet. Remaja dengan pemikiran dewasa lebih cerdas dan bijak dalam memanfaatkan teknologi.
  • Mengikuti akun mereka. Yang namanya internet (jaringan global) tidak ada yang namanya privacy. Server dengan tingkat pengamanan yang tinggipun bisa di retas. Amati aktivitas akun si anak. Ketahui siapa saja temannya dan apa saja yang sering dia bagikan. Sebagai orang tua jangan seperti remaja labil juga, dikit-dikit mewek, apa apa update status. Sebagai orang tua seharusnya mendorong anak untuk terbiasa komunikasi langsung bertatap muka. Atau berbicara melalui telephone, bukan dengan curhat di facebook.
  • Ijin akses dan kontrol. Mengijinkan anak online hanya dengan screen besar. Ini tentu susah karena anak-anaknya sudah terlanjur dibelikan smart phone. Sebagai orang tua peduli cek-lah handphone anak secara rutin. Memberi kemudahan akses terhadap internet membuka potensi permasalahan lewat akses akses tersembunyi. jadi lakukan tindakan antisipasi.
    Yang terjadi mengapa orang tua justru jauh terkesan lebih tertinggal dari anak-anaknya ya?! sehingga orang tua seperti ketinggalan kontrol terhadap anaknya.
  • Lebih sering adakan acara ngumpul. Kembali lagi mengingatkan bahwa anak/ remaja usia labil tidak membutuhkan 500 an teman online. Ini hanya membuat dia menjadi sibuk untuk sesuatu yang tidak benar-benar bermanfaat untuk dia. Sering adakan acara kumpul keluarga atau kumpul bareng temannya. walau hanya nge-teh bareng dengan 4 orang teman nyata itu lebih baik untuk mengembangkan kehidupan sosial yang lebih sehat.
Simpulan

Semoga apa yang saya bagikan ini menginspirasi dan membuat para orang tua semakin bijak dalam menyayangi anak. Mengingatkan kembali bahwa perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Jangan sampai sosial media menggantikan peran keluarga. Jangan sampai sosial media mempengaruhi perkembangan pendewasaan anak anda. Karena tidak semua yang disajikan di sosial media mampu membaikan. JIka mengijinkan anak untuk bermain di dunia maya, maka awasilah!

 

Salam rongrangreng!

Sejarah sosial media dan perkembangannya

Sejarah sosial media

Mengingat kembali apa itu sosial media dan bagaimana sejarah sosial media? Yang dimana saat ini sosial media telah menjadi sesuatu yang populer dan dibutuhkan sebagai gaya hidup. Sosial media merupakan suatu platform wahana interaksi pergaulan dunia internet atau online. Para pengguna sosial media dapat melakukan interaksi, komunikasi dan sharing di dunia maya yang tanpa ada batasan waktu dan jarak, selama tersambung dengan internet.

Diawal perkembangan sosial media bertujuan untuk jalinan komunikasi antar komunitas dengan ruang lingkup kecil untuk tujuan tertentu. Kini perkembangannya tidak lagi sebatas media pergaulan sosial, namun telah berkembang menjadi media informasi, komunikasi, interaksi, bahkan promosi era digital dan bisnis online.

Perkembangan sosial media begitu signifikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2002 kita mengenal yang namanya friendster. Friendster sempat merajai dunia sosial media, mengingat penggunanya cukup tinggi. Tidak heran peminatnya tinggi mengingat banyak orang yang ingin membuka pergaulan di dunia maya yang tanpa batas.

Sejarah sosial media-
Terlahirnya Sosial Media dan Website

Awal mula sosial media berbasis website terbentuk pada tahun 1995 dengan lahirnya site Geocities. Site Geocities merupakan tonggak lahirnya berjuta juta website lain di dunia online. Site ini bergerak dalam usaha sewa hosting untuk menyimpan data-data di dunia online untuk dapat diakses oleh banyak orang dengan internet. Dari sinilah terlahir inovasi dan pengembangan website. Di Tahun 70 an aktifitas berkirim surat elektronik (email) dengan sistem buletin sudah terjadi. semua itu dilakukan masih dengan saluran telephone yang terhubung dengan modem.

Dunia sosial online-pun terus mengalami perkembangan. Di tahun 1997 sampai 1999 terciptalah media sosial komunitas pertama dengan nama sixdegree dan classmates.Cakupan sosial media ini masih terkesan mengkhusus untuk kelompok dan tujuan tertentu. Dunia online terus berkembang hingga lahirlah friendster (2002) yang cukup terkenal dengan cakupan pengguna yang lebih luas.

Bagaimana sosial media kini berkembang

Dunia online dan internet terus mengalami inovasi dan pengembangan. Hingga ada yang namanya blog. Blog hadir sebagai media online untuk kalangan yang senang menulis dan berbagi. Awal kelahiran blog lebih terkesan sebagai diary, media catatan pribadi. Era digital saat ini blog menjadi sesuatu yang wajib. Tidak hanya memuat diary namun blog juga dijadikan media promosi bisnis.

Semakin meningkatnya kemampuan intelektual dan inovasi perkembangan teknologi, membentuk fenomena era digital. Berbagai sosial media lahir dan bertumbuh subur. Sosial media telah menjadi bagian dari gaya hidup kekinian. Sosial media dengan berbagai karakter dan keunggulannya masing-masing telah lahir sebagai sarana yang dianggap mampu membantu kehidupan masyarakat masa kini. Ada Facebook, twitter, myspace, linkedln, wiser, google+, pinterest, path, instagram dan lain sebagainya.

Aktivitas di media sosial sudah menjadi konsumsi sehari hari masyarakat. Keberadaannya tidak hanya sebagai media interaksi dan komunikasi, namun sudah pada fungsi bisnis. Media online dijadikan media jual-beli online, sekarang bisa!. Media online sebagi tempat beriklan, juga bisa. Tidak ada yang tidak bisa di era digital

Demikianlah sedikit gambaran awal mula bagaimana lahirnya media sosial. Karena memang benar manusia terlahir selain sebagai makhluk individu dengan karakter dan ciri khasnya masing-masing. Manusia juga makhluk sosial yang tidak bisa lepas dari manusia lain. Namun perkembangan sosial media bukan tidak memiliki efek buruk. Gaya hidup yang menjadikan sosial media sebagai cara bergaul, menyebabkan matinya pergaulan tatap muka dengan santai obrol- obrol langsung. Tidak jarang fenomena gathering namun masing-masing orang sibuk mantengin gadget memilih bersosialita di dunia maya.

Semangat berkarya di era digital

Salam rongrangreng!